Misi dan Tujuan Hidup Manusia Berdasarkan Analisis Teks Tipitaka
Abstract
This research was conducted to find out why the Mission and Purpose of Human Life is important? What is the Mission and Purpose of Human Life according to Buddhism? And what are the benefits of Human Life's Mission and Purpose according to Buddhism? Research data were collected by identifying texts from the Tipitaka/Tripitaka scriptures that deal with the subject matter.
All collected data was analyzed and dissected using hermeneutic theory and the theory of causal relations (paticcasamuppada). These theories are used to compile the Struggle and Mission of Human Life according to Buddhism.
The Mission and Purpose of Human Life is important because it is a guide in running the lives of every individual human being. The implementation begins with hiri and ottapa (shame to do evil and fear of the consequences of the crime committed), increasing to a higher level, namely the
implementation of the Pancasila Buddhist for ordinary households/community, increasing to the implementation of ten precepts (Dasa Sila) for the samanera/samaneri (prospective monks/nuns), then the highest is the precepts for the monks/ nuns (Patimokkha Sila). The benefits are to provide
guidance on living in the development of human character, the development of tolerance and culture, as a motivation for doing good, the development of a spirit of openness, and building social independence and the highest is leading to perfection.
Â
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui mengapa misi dan tujuan hidup manusia itu penting. Rumusan masalah yang diajukan adalah: (a) bagaimanakah misi dan tujuan hidup manusia menurut ajaran Buddha? dan (b) apakah manfaat misi dan tujuan hidup manusia menurut ajaran Buddha? Data penelitian dikumpulkan dengan mengidentifikasi teks-teks dari kitab suci Tipitaka/Tripitaka yang berhubungan dengan pokok permasalahan. Seluruh data yang terkumpul dianalisis dan dibedah dengan menggunakan teori hermeneutic dan teori hubungan sebab akibat (paticcasamuppada). Teori-teori tersebut digunakan untuk mengompilasi perjuangan dan misi kehidupan manusia menurut ajaran Buddha. Misi dan tujuan hidup manusia menjadi penting karena sebagai panduan dalam menjalankan kehidupan setiap individu manusia. Pelaksanaannya diawali dengan hiri dan ottapa (rasa malu untuk berbuat jahat dan rasa takut akan akibat dari kejahatan yang dilakukan), meningkat ke tingkat lebih tinggi yaitu pelaksanaan Pañcasīla Buddhis untuk perumah tangga/masyarakat biasa, meningkat ke pelaksanaan sepuluh sīla (dasa sīla) bagi para samanera/samaneri (calon bhikkhu/ bhikkhuni), kemudian yang tertinggi yaitu sīla untuk para bhikkhu/bhikkhuni (patimokkha sīla). Adapun manfaatnya adalah memberikan arah pedoman hidup dalam pembangunan karakter manusia, pengembangan toleransi dan budaya, sebagai motivasi berbuat baik, pembangunan spirit keterbukaan, dan membangun kemandirian sosial serta mengarah pada kesempurnaan.
Keywords
Full Text:
80-89 PDFReferences
Aggabalo, Bhikkhu. 2007. Dhammapada Atthakatha. Jakarta: Perpustakaan Narada.
Bachtiar. 2006. Sosiologi Klasik, dari Comte hingga Parsons. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Beilharz, Peter. 2002. Teori-Teori Sosial (Sosial Theory: A Guide to Central Thinkers). Diterjemahkan oleh Sigit Jatmiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Boisselier, Jean. 1994. The Wisdom of the Buddha. London: Thames and Hudson.
Boddhi. Bhikkhu. 1995. The Middle Length Discourse of the Buddha, A Translation of the Majjhima Nikaya.. Boston: Wisdom Publications.
----------. 2005. Tipitaka Tematik Sabda-sabda dalam Kitab Suci Pali. Diterjemahkan Hendra Widjaya. Ehipassiko Foundation.
----------. 2013. Tipitaka Tematik Sabda Buddha dalam Kitab Suci Pali. Terjemahan. Jakarta: Ehipassiko Foundation.
Bleicher, Josef. 2013. Hermeneutika Kontemporer (Hermeneutika sebagai Metode, Filsafat dan Kritik. Yogyakarta: Fajar Pustaka.
Dédé Oetomo. 2013. Penelitian Kualitatif: Aliran & Tema. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Editor oleh Bagong Suyanto & Sutinah). Jakarta: Kencana.
Dhammadhiro, Bhikkhu. 2005. Paritta Suci: Kumpulan Pali Wacana untuk Upacara dan Puja. Jakarta: Sangha Theravada Indonesia.
Dhammananda, Kirinde Sri. 2005. Keyakinan Umat Buddha. Terjemahan. Jakarta: Yayasan Penerbit Karaniya.
Dhiltey, Wilhem. 1962. Pattern and Meaning in Historiy, New York: Harper & Row.
Dighajanu (Vyagghapajja) Sutta: Conditions of Welfare" (AN 8.54), Translated from the Pali by Narada Thera. Access to Insight (BCBS Edition), 30 November 2013, http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an08/an08.054.nara.html.
Gadamer, Hans-Georg. 1977. Philosophical Hermeneutics. Berkeley: The University of California Press.
Herdiansah, Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Jutanago (ed.). 1985. Kitab Suci Dhammapada. Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama.
Kaelan. 2001. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM.
---------. 2009. Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma.
Maurice, Walshe. 1995. Kotbah-kotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya. Jakarta: Dhamma Citta Press.
Magnis, Frans –Suseno. 1987. Etika dasar: Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Mangala Sutta, (KhuddakapÄá¹ha 5 & Sutta NipÄta 2.4).
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong. Lexy, J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
ÑÄnamoli, Bhikkhu. 1998. The Life of the Buddha. Kandy: Buddhist Publication Society.
Palmer, Richard E., 1969, Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, Evanston, Ill: Northwestern University Press.
Priastana, Jo. 2000. Buddha Dharma Kontekstual. Jakarta: Yayasan Yasodhara Putri.
---------. 2005. Be Buddhist Be Happy. (Bahagia Bersama Triratna BuddhaDhamma-Sangha). Bekasi: Penerbit Yasodhara Putri.
---------. 2016. Filsafat Buddha. Jakarta: Penerbit Yasodhara Putri.
Rashid, Teja. 1997. Sila dan Vinaya, Jakarta: Penerbit Buddhis Bodhi.
Riceour, Paul. 2014. Teori Interpretasi Membelah Makna dalam Anatomo Teks. Yogyakarta: IRCiSod.
Schumacher. E.F. "Small is Beautiful" (Ekonomi Buddhis oleh Phra Brahmauntukbhorn (P. A. Payutto) diterjemahkan oleh J.B. Dhammavijaya).
Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.
Taranatha. 2013. Sejarah Buddhisme di India. Bandung: Kadam Choeling.
Tim STI. 2005. Paritta Suci. Jakarta: Sangha Theravada Indonesia.
Widjaya, Hendra (Penerjemah). 2013. Dhammapada Syair Kebenaran. Tanpa Kota: Ehipassiko Foundation.
Wowor, Cornelis. 1997. Pandangan Sosial Agama Buddha. Jakarta: Arya Surya Chandra.
---------. 2004. Pandangan Sosial Agama Buddha. Jakarta: CV Mitra Kencana Buana.
---------. 1999. Hukum Kamma Buddhis. Jakarta: Rora Karya.
DOI: https://doi.org/10.69835/jpd.v6i1.216
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEX BY: