Potret Kerukunan Antarumat Beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen

Tri Amiro

Abstract


This study was aimed to describe the portrait of inter-religious harmony in Purwodadi, Kuwarasan sub-district, Kebumen district, Central Java. This study was a descriptive qualitative study. The data were collected through observations, interviews, and documents. Research shows that portrait of harmony among religious communities in Purwodadi, Kuwarasan Subdistrict, Kebumen District, was illustrated by the conducive conditions of the community and environment, and the tradition of habits that can grow and develop optimally. This harmony is also reflected in the existence of three
adherents of Islam, Buddhism, and Christianity who are able to live side by side. The factors that support the creation of harmony are as follows: (1) background, (2) mutual need, (3) human resources, (4) social interaction, (5) festivity, (6) community service, and (7) other activities that reflect harmony.
Efforts are made to overcome the obstacles that arise in the framework of maintaining harmony among religious believers in Purwodadi such as: (1) mutual love, (2) not discriminating, (3) attending invitations to religious activities, (4) securing religious activities, not selfish, (5) family approach, (6)
arts and culture, (7) not being provocateurs, (8) cooperating, and (9) carrying out dialogue or communication.

 

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan potret kerukunan antarumat beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potret kerukunan umat beragama di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, diilustrasikan oleh kondisi
masyarakat dan lingkungan yang kondusif, serta tradisi kebiasaan yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Keharmonisan ini juga tecermin dalam keberadaan tiga penganut Islam, Buddha, dan Kristen yang mampu hidup berdampingan. Faktor-faktor yang mendukung terciptanya harmoni adalah: (1) latar belakang, (2) kebutuhan bersama, (3) sumber daya manusia, (4) interaksi sosial, (5) perayaan, (6) pelayanan masyarakat, dan (7) kegiatan lain yang mencerminkan harmoni. Upaya dilakukan untuk mengatasi hambatan
yang muncul dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama di Purwodadi, seperti: (1) saling cinta, (2) tidak membeda-bedakan, (3) menghadiri undangan untuk kegiatan keagamaan, (4) mengamankan kegiatan keagamaan, tidak egois, (5) pendekatan keluarga, (6) seni dan budaya, (7) tidak menjadi provokator, (8) bekerja sama, dan (9)
melakukan dialog atau komunikasi.


Keywords


Harmony, religious, community, inter-religious

Full Text:

108-122 PDF

References


Andipate, Anwar A. 2018. Pergulatan Pemikiran Keindonesiaan (Tentang Politik, Komunikasi, Pembangunan, Pendidikan, Agama, Cendekiawan, Mahasiswa & Pemuda). Depok: Nufa Citra Mandiri.

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Indonesia 2015 (Statistical Yearbook of Indonesia 2015). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Effendi, Djohan. 2010. Pluralisme dan Kebebasan Beragama. Yogyakrta: Institut DIAN/Interfidei.

Ismardi & Arisman. 2014. Meredam Konflik dalam Upaya Harmonisasi Antarumat Beragama. Jurnal Toleransi, 6 (2), Juli–Desember.

Jamaludin, Adon N. 2015. Agama dan Konflik Sosial (Studi Kerukunan Umat Beragama, Radikalisme, dan Konflik Antarumat Beragama). Bandung: Pustaka Setia.

Lubis, Ridwan. 2016. Kerukunan Beragama dalam Cita dan Fakta. Jakarta: Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.

Lubis, Ridwan. 2017. Sumbangan Agama Membangun Kerukunan di Indonesia. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indoensia

Naim, Ngainun & Ahmad Sauqi. 2008. Pendidikan Multikultural (Konsep dan Aplikasi). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Ñanamoli dan Bodhi. 2001. The Middle Length Discources of The Buddha a New Translation of Majjhima Nikaya. Oxford. Pali Text Society. Diterjemahkan oleh Wena Cintiawati & Lanny Anggawati. 2006. Petikan Majjhima Nikaya: Kitab Suci Agama Buddha. Klaten: Vihara Bodhivamsa.

Reid, Anthony. 2018. Indonesia, Revolusi dan Sejumlah Isu Penting. Jakarta: Prenada Media Group.

Saidurrahman & Arifinsyah. 2018. Nalar Kerukunan: Merawat Keragaman Bangsa Indoensia Mengawal NKRI. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

_________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumbulah, Umi & Nurjanah. 2013. Pluralisme Agama (Makna dan Lokalitas Pola Kerukunan Antarumat Beragama). Malang: UINMaliki Press.

Walshe, Maurice. 2009. The Long Discourses of the Buddha A Translation of the Digha Nikaya (Khotbah-khotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya. Diterjemahkan oleh Team Giri Mangala Publication. Jakarta: Dhammacitta Press.

Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik (Teori, Aplikasi, dan Penelitian). Jakarta: Salemba Humanika.

Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam negeri Nomor 9 & 8 tahun 2006 tentang Pedoaman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Tempat Ibadah.




DOI: https://doi.org/10.69835/jpd.v6i1.218

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEX BY:


View My Stats

Jurnal Pelita Dharma (JPD) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.