Hate Speech Ala Netizen +62 Menurut Milenial Buddhis

Irza Valano Vasa, Pingky Arinandar Nuriana Amanta, Ratana Devi

Abstract


Untuk mendeskripsikan pandangan milenial Buddhis mengenai Hate Speech, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman untuk masyarakat. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa STABN Sriwijaya, STAB Nalanda dan STAB Mahaprajna. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan semua pihak yang membaca penelitian ini mengenai hate speech. Selanjutnya melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadikan acuan atau pedoman bagi masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran orang tua dalam membimbing anaknya, dan menjadi pedoman milenial Buddhis dalam bermedia sosial. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman bagi milenial Buddhis (mahasiswa) dalam bermedia sosial. Sehingga, milenial Buddhis dapat mengubah sikap menjadi lebih baik dan lebih bijak dalam bermedia sosial. Setelah bijak bermedia sosial milenial Buddhis dapat menggunakan media sosial sebagai sarana dalam menyebarkan Buddha Dhamma. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi dengan melibatkan milenial Buddhis di perguruan tinggi agama Buddha Se-Jabodetabek. Data hasil penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya seluruh data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik triangulasi sehingga akan dihasilkan luaran berupa pedoman dan pengetahuan sebagai wawasan para milenial.


Keywords


hate speech; netizen; milenial; buddhis

Full Text:

PDF 29-35

References


Astuti, F. 2019. Perilaku Hate speech pada Remaja di Media Sosial Instagram

Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Studi Strata 1 Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Fajriyah, N. dkk. 2019. Model Pemrosesan Informasi pada Intensitas Perilaku Hate speech Pengguna Media Sosial, Vol. 7 No. 2: 182-186.

F, Ni Luh M. P. 2012. Indonesia, Negara Paling Ramah di Dunia: (Online), (https://travel.kompas.com/read/2012/07/26/15353662/~Travel~News,diak ses 27 April 2021 pukul 16:45 WIB)

Hidayatullah, S. dkk. 2018. Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Vol. 6 No. 2:241

Iswara, A. J. 2021. 6 Bukti Netizen Indonesia Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Akun Luar pun Diserang, (Online), (https://www.kompas.com/global/read/2021/04/14/100430270/6-bukti- netizen-indonesia-tidak-sopan-se-asia-tenggara-akun-luar- pun?page=all,diakses 28 April 2021 pukul 20:02 WIB)

KBBI. 2016. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/netizen (diakses 10 Mei 2021 pukul 14:25 WIB)

Moeloeng, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pertiwi, W. K. 2021. Orang Indonesia Dikenal Ramah, Mengapa Dinilai Tidak Sopan di Dunia Maya?: (Online), (https://tekno.kompas.com/read/2021/03/03/07000067/orang-indonesia- dikenal-ramah-mengapa-dinilai-tidak-sopan-di-dunia-maya-,diakses 27 April 2021 pukul 19:21 WIB)

Wijaya, W. Y. 2010. Ucapan Benar. Yogyakarta: Vidyasena Production. Zulkarnain. 2020. Ujaran Kebencian (Hate speech) di Masyarakat dalam Kajian Teologi, Vol. 3 No. 1: 72.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.