Pembentukan Karakter Siswa Beragama Buddha di Sekolah Markus Tangerang
Abstract
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah pembentukan
karakter siswa beragama Buddha melalui Pendidikan Agama Buddha di
Sekolah Markus Tangerang. Tujuan dari penelitian ini mengetahui
pembentukan karakter siswa beragama Buddha melalui pendidikan agama
Buddha di Sekolah Markus Tangerang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Buddha, kepala sekolah dan
sembilan belas siswa beragama Buddha di Sekolah Markus Tangerang. Objek
penelitian ini adalah pembentukan karakter siswa beragama Buddha melalui
pendididkan agama Buddha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September
2019 sampai dengan Juni 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan
berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data meliputi
credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pembentukan karakter siswa beragama Buddha di Sekolah Markus
Tangerang, menunjukkan hal-hal yang baik dan sudah diterapkan di
lingkungan sekolah. Tujuan dalam pembentukan karakter siswa beragama
Buddha adalah untuk menciptakan siswa yang memiliki budi pekerti baik,
sehingga di masyarakat dapat bermanfaat. Manfaat dari hal baik tersebut yakni
mempunyai etika dan moral yang baik. Upaya guru dalam pembentukan
karakter siswa beragama Buddha di Sekolah Markus Tangerang yakni dengan
cara memberikan tugas, menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, dan
menggunakan media pembelajaran. hal tersebut sudah dilakukan oleh guru
agama Buddha sangat baik. Faktor Faktor pembentukan karakter siswa
beragama Buddha adalah kemauan dalam diri, selain itu kebijakan sekolah,
guru hingga lingkungan menjadi faktor pendukung. Faktor internal dan
16
Eksternal, yang menjadi pendukung pembentukan karakter siswa beragam
Buddha di Sekolah Markus Tangerang. Kendala yang dialami guru dalam
pembentukan karakter, siswa beragama Buddha pemahaman masih kurang
sehingga dimulai dari dasar serta beberapa siswa saat proses pembelajaran
agama Buddha Dhammaclass beberapa siswa mengobrol atau bercanda.
Hambatan terjadi kepada siswa beragama Buddha akan tetapi dapat diatasi
oleh guru pendidikan agama Buddha dari pendekatan kepada siswa beragama
Buddha.
karakter siswa beragama Buddha melalui Pendidikan Agama Buddha di
Sekolah Markus Tangerang. Tujuan dari penelitian ini mengetahui
pembentukan karakter siswa beragama Buddha melalui pendidikan agama
Buddha di Sekolah Markus Tangerang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek
penelitian ini adalah Guru Pendidikan Agama Buddha, kepala sekolah dan
sembilan belas siswa beragama Buddha di Sekolah Markus Tangerang. Objek
penelitian ini adalah pembentukan karakter siswa beragama Buddha melalui
pendididkan agama Buddha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September
2019 sampai dengan Juni 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan
berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data meliputi
credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Analisis data
menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pembentukan karakter siswa beragama Buddha di Sekolah Markus
Tangerang, menunjukkan hal-hal yang baik dan sudah diterapkan di
lingkungan sekolah. Tujuan dalam pembentukan karakter siswa beragama
Buddha adalah untuk menciptakan siswa yang memiliki budi pekerti baik,
sehingga di masyarakat dapat bermanfaat. Manfaat dari hal baik tersebut yakni
mempunyai etika dan moral yang baik. Upaya guru dalam pembentukan
karakter siswa beragama Buddha di Sekolah Markus Tangerang yakni dengan
cara memberikan tugas, menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, dan
menggunakan media pembelajaran. hal tersebut sudah dilakukan oleh guru
agama Buddha sangat baik. Faktor Faktor pembentukan karakter siswa
beragama Buddha adalah kemauan dalam diri, selain itu kebijakan sekolah,
guru hingga lingkungan menjadi faktor pendukung. Faktor internal dan
16
Eksternal, yang menjadi pendukung pembentukan karakter siswa beragam
Buddha di Sekolah Markus Tangerang. Kendala yang dialami guru dalam
pembentukan karakter, siswa beragama Buddha pemahaman masih kurang
sehingga dimulai dari dasar serta beberapa siswa saat proses pembelajaran
agama Buddha Dhammaclass beberapa siswa mengobrol atau bercanda.
Hambatan terjadi kepada siswa beragama Buddha akan tetapi dapat diatasi
oleh guru pendidikan agama Buddha dari pendekatan kepada siswa beragama
Buddha.
Keywords
Pembentukan karakter, Siswa beragama Buddha, Pendidikan Agama Buddha, Sekolah Markus Tangerang.
Full Text:
15-24 PDFDOI: https://doi.org/10.69835/sati.v13i1.266
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEX BY: