Dhammasekha Dalam Perspektif Yuridis Pendidikan Nasional (Suatu Kajian Berdasarkan Konsep Pendidikan Alternatif Sebagai Agenda Reformasi Menuju Pendidikan Berbasis Masyarakat, Keunggulan Budaya Lokal Dan Karakter Agama Buddha)

Yuriani Yuriani

Abstract


Holding Dhamasekka Education adalah pendekatan inovatif dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia dalam melaksanakan Peraturan Presiden (PP) nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan dan Agama, yang berisi sebagai berikut: pelaksanaan "wajib belajar 9 tahun" bagi warga negara, penyediaan fasilitas yang sesuai untuk Pendidikan Buddha di setiap Provinsi, dan penempatan kerja bagi semua lulusan secara umum dan khususnya bagi alumni Universitas Buddha Sriwijaya. Pembahasan mengenai Dhamaseka dari sudut pandang hukum Pendidikan Nasional biasanya mencerminkan studi tentang konsep Pendidikan Alternatif (sebagai agenda reformasi). Pembahasan tentang Dhamasekha juga erat kaitannya dengan hakikat, filosofi, sejarah Pendidikan Nasional, dan bentuk lembaga yang ada sebelumnya, karena menunjukkan bahwa semuanya memiliki dasar, prinsip, dan tujuan yang serupa dalam mengorganisasi Pendidikan Dhamasekka. Akhirnya, lembaga Dhamasekka ini dapat diarahkan untuk menjadi Pendidikan Formal Berbasis Masyarakat (Peraturan Presiden/PP No. 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan) berdasarkan nilai-nilai moral Buddha, guna menciptakan kemungkinan untuk mengubahnya menjadi "Model Pembelajaran Masa Depan Modern" dalam mencapai tujuan dan maksud Pendidikan Nasional.

Keywords


Dhammasekha, Pendidikan Nasional, Pendidikan Alternatif, Pendidikan Berbasis Masyarakat.

References


Banathy, Bela H. (1991). Desain Sistem Pendidikan. Sebuah Perjalanan Menciptakan Masa Depan. Englewood Cliffs, NJ: Penerbitan Teknologi Pendidikan.

Carnegie Commission on Higher Education. (1972). Revolusi Keempat: Teknologi Instruksional dalam Pendidikan Tinggi. New York: McGraw-Hill Book Co.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga, Direktorat Pendidikan Masyarakat. (1995). Petunjuk Teknis Program Kejar Paket A Setara SD. Jakarta.

Dewey, John. (1916). Demokrasi dan Pendidikan. New York: Macmillan.

Freire, Paulo. (1970). Pedagogi Orang Terjajah. New York: Herder and Herder.

Illich, Ivan. (1970). Masyarakat Tanpa Sekolah. New York: Harrow Books.

Ki Hadjar Dewantara (1964). Azas-azas dan Dasar-dasar Taman Siswa. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Media Indonesia. Minggu, 25 Oktober 1998, h. 9. Di "Kampus Tikyan," Anak Jalanan Belajar.

Miarso, Yusufhadi. Pendidikan Alternatif: Sebuah Agenda Reformasi, Bahan Diskusi Matakuliah: Kecenderungan dalam Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, 2003.

Mintz, Jerry (editor-in-chief) (1994). Panduan Pendidikan Alternatif. New York: Macmillan Publishing Company.

Morris, Van Cleve. (1961). Filsafat dan Sekolah Amerika. Boston, MA: Houghton Mifflin Company.

Napitupulu, Washington P. (1979). Pelaksanaan Program Kejar Paket A, Tantangan Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.




DOI: https://doi.org/10.69835/vjp.v3i1.346

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEX BY:

View My Stats

Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.