Buddha's Ethic Role in Developing Human Civilization

Sapardi Sapardi

Abstract


Di era modern ini, dunia membutuhkan peran etika dalam setiap aspek kehidupan manusia. Etika/moralitas dalam situasi globalisasi saat ini merupakan kunci bagi setiap manusia dalam berperilaku, yang pada saat yang sama merupakan kondisi internalisasi diri dan menjaga dengan ketat kebajikan serta tidak menyakiti orang lain. Etika adalah dasar untuk menciptakan peradaban manusia dalam menghadapi berbagai kondisi perubahan di era global oleh masyarakat dunia. Kekacauan dunia saat ini adalah awal dari keruntuhan dan awal dari kehancuran. Oleh karena itu, dalam membangun peradaban manusia, etika merupakan salah satu dasar atau fondasi paling penting. Dalam menganalisis dan mengupas peran etika dalam data teks Tipitaka dengan menggunakan teori hermeneutika, dan paticcasamuppada, diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang jelas untuk mengungkap peran etika Buddha dalam membangun peradaban manusia. Berdasarkan analisis data dari teks yang dimaksud, bahwa peran etika Buddha dalam membangun peradaban manusia ada kondisi-kondisi yang saling terkait satu sama lain. Etika Buddha adalah dasar dan panduan dalam menciptakan peradaban yang berbasis Buddha. Peradaban manusia akan diciptakan dengan benar dan tepat berdasarkan perilaku setiap individu di dalamnya yang dipandu oleh etika Buddha. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran etika Buddha dalam membangun peradaban manusia? Ini juga terkait dengan menemukan hubungan dan keterkaitan antara tema-tema Buddhis dalam menciptakan peradaban manusia dan pada saat yang sama aplikasinya. Data penelitian diperoleh dari identifikasi teks dari Kitab Tipitaka / Tripitaka yang terkait dengan peran etika.

Keywords


Etika Buddha, peradaban manusia

Full Text:

PDF

References


Arifin, Zainal, Hakim Abdulrahman (Penyunting). (2004). Korupsi Dalam Perspektif Agama-Agama (Panduan Untuk Pemuka Umat). Yogyakarta: Penerbit KUTUB.

Bachtiar. (2006). Sosiologi Klasik, Dari Comte hingga Parsons. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Beilharz, Peter. (2002). Ed. Teori-Teori Sosial. (Sosial Theory: A Guide to Central Thinkers). Diterjemahkan oleh: Sigit Jatmiko. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bodhi. Bhikkhu. (1995). The Middle Length Discourse of the Buddha, A Translation of the Majjhima Nikaya.. Boston: Wisdom Publications.

Bodhi. Bhikkhu. (2013). Tipitaka Tematik Sabda Buddha dalam Kitab Suci Pali. Jakarta: Ehipassiko Foundation.

Bleicher, Josef. (2013). Hermeneutika Kontemporer (Hermeneutika sebagai Metode, Filsafat dan Kritik). Yogyakarta: Fajar Pustaka.

Dédé Oetomo. (2013). Penelitian Kualitatif: Aliran & Tema. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan (Editor oleh Bagong Suyanto & Sutinah). Jakarta: Kencana.

Dhiltey, Wilhem. (1962). Pattern and Meaning in Historiy. New York: Harper & Row.

Dighajanu (Vyagghapajja) Sutta: Conditions of Welfare" (AN 8.54), Diterjemahkan dari Pali oleh Narada Thera. Access to Insight (BCBS Edition), 30 November 2013, http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an08/an08.054. nara.html.

Gadamer, Hans-Georg. (1977). Filsafat Hermeneutika, diterjemahkan dan disunting oleh David E. Linge, Berkeley: The University of California Press.

Kaelan. (2001). Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Fakultas Filsafat UGM.

Kaelan. (2009). Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma.

Lay. U. Ko. (2000). Guide To Tipitaka (Panduan Tipitaka Kitab Suci Agama Buddha.) diterjemahkan oleh Lanny Anggawati dan Wena Cintiawati, Klaten: Vihara Bodhiwamsa.

Maurice, Walshe. (1995). Kotbah-Kotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya. Jakarta: Dhamma Citta Press.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Narada. (1988). Sang Buddha dan Ajaran-Ajarannya. Kuala Lumpur: Publication of the Buddhist Missionary Society.

Narada. (1998). Sang Buddha dan Ajaran-Ajarannya. Bagian I. Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama.

Narada. (1998). Sang Buddha dan Ajaran-Ajarannya. Bagian II. Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama.

Nyanaponika Thera & Bodhi Bhikkhu. (2002). Petikan Anguttara Nikaya, 1, 2, 3, dst. (Diterjemahkan oleh Dra. Lanny Anggawati & Dra. Wenna Cintiawati). Klaten: Vihara Bodhivamsa Wisma Dhammaguna.

Nyanatiloka. (1970). Kamus Buddha: Manual Istilah dan Doktrin Buddha. Singapura: Singapore Buddhist Meditation Centre.

Palmer, Richard E. (2005). Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. Diterjemahkan oleh Musnur Hery & Damanhuri Muhammed, dari judul asli "Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer," Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Peter, Harvey. (2000). Pengantar Etika Buddha. Cambridge: University Press.

Rashid, Teja. (1997). Sila dan Vinaya, Jakarta: Penerbit Buddhis Bodhi.

Riceour, Paul. (2014). Teori Interpretasi: Membelah Makna dalam Anatomi Teks. Yogyakarta: IRCi




DOI: https://doi.org/10.69835/vjp.v6i2.402

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEX BY:

View My Stats

Vijjacariya: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Buddhis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.