Pemanfaatan Tik Dalam Peningkatan Blended Learning Guru Pendidikan Agama Buddha Sma Dan Smk Di Tangerang
Abstract
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam peningkatan blended learning guru
Pendidikan Agama Buddha SMA dan SMK di Tangerang. Penelitian berfokus
pada pemanfaatan TIK dalam peningkatan metode pembelajaran yang
digunakan guru Pendidikan Agama Buddha. Lebih spesifik pada metode blended
learning guru Pendidikan Agama Buddha SMA dan SMK di Tangerang. Jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Objek penelitian adalah
bentuk-bentuk dan pola pemanfaatan TIK, serta metode blended learning guru
Pendidikan Agama Buddha. Teknik pengumpulan data dengan teknik nontes.
Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian. Metode pengumpulan data
dengan wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan
kredibilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Teknik analisis data dengan
model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukan bentuk-bentuk
pemanfaatan TIK guru Pendidikan Agama Buddha terdiri dari penggunaan
smartphone dengan aplikasi pesan instan dan jejaring sosial, mengirim gambar
dan foto melalui aplikasi jejaring sosial, mengakses dan menggunakan internet,
serta membuat media pembelajaran. Pola pemanfaatan TIK guru Pendidikan
Agama Buddha SMA dan SMK di Tangerang adalah sharing informasi, mengirim
tugas dan materi pembelajaran, mencari materi pembelajaran, serta membuat
media pembelajaran. Pemanfaatan TIK dalam peningkatan blended learning guru
Pendidikan Agama Buddha SMA dan SMK di Tangerang terdiri dari
pemanfaatan jejaring sosial, penggunaan teknologi internet, penggunaan email,
dan membuat media pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
Keywords
Full Text:
95-113 PDFReferences
Akhmad Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model
Pembelajaran. http://akhmadsudrajat.word.press.com (diakses 11
Desember 2015).
Akkoyunlu, B., dan Soylu, M. Y. 2008. A Study of Student’s Perceptions in a Blended
Learning Environment Based on Different Learning Styles. Educational
Technology & Society.
Aulia, Luki. 2015. Guru Dipaksa Melek Teknologi. http: //print.kompas.com/
baca/2015/06/24/Guru-Dipaksa-Melek-Teknologi (diakses 4 Januari
.
Barizi, Ahmad dan Muhammad Idris. 2010. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Benthall, Nigel. 2008. Blended Learning: Setting the Course for the “Crew Changeâ€.
Carman, Jared. M. 2005. Blended Learning Design: Five Key Ingredients. http:
// www agilantlearning.com/ pdf/ Blended %20Learning %20Design.pdf
(diakses 2 Februari 2016)
Cunningham, Amanda. 2016. Is blended learning same technology rich instruction?
http: //www.getfueled.com/ blog/2016-01-28/blended-learning-same-
technology-rich-instruction (diakses 28 Januari 2016).
Garrison dan Vaughan. 2008. Blended Learning in Higher Education (Framework,
Principles, and Guidelines). San Francisco: JOSSEY-BASS, A Wiley
Imprint.
Sandi, Gede. 2012. Pengaruh Blended Learning terhadap Hasil Belajar Kimia Ditinjau
dari Kemandirian Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 45, Nomor
,0ktober 2012, him 241-251. Universitas Pendidikan Ganesha.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (isu-isu Metodis
dan paradigmatis).Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jamal, Ma'mur Asmani. 2011. Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.
Kitchenham, Andrew. 2011. Blended Learning across Disciplines: Models for
Implementation. United States of America: Information Science Reference
(an imprint of IGI Global).
|Jurnal Vijjacariya Vol.3 Nomor 1 Tahun 2016
Napitupulu, Ester Lince. 2015. 2015. Mutu Guru Belum Menggembirakan. http:
// print. kompas.com/baca/2015/07/07/Mutu-Guru-Belum-
Menggembirakan (diakses 24 Januari 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, Tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
, Tentang standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan Pemerintah Nomor.74 Tahun 2008, Tentang Guru.
Prabowo, Hengki Tri. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Multimedia Siswa Kelas XI Multimedia 1
SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi.
Fakultas teknik. Program Studi Teknik Informatika. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta: Diva Press.
Rossett, Allison, Felicia Douglis, and Rebecca V. Frazee. 2003. Strategies for
Building Blended Learning. http: //ejournalafrica06.blogspot.co.id/
/10/how-to-deliver-effective-blended.html (diakses 2 Februari 2016).
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sjukur, Sulihin B. Sjukur. 2012. Pengaruh Blended Learning terhadap Motivasi Belajar
dan Hasil Belajar Siswa Tingkat SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2,
Nomor 3. Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Stacey, Elizabeth dan Philippa Gerbic. 2009. Effective Blended Learning Practices:
Evidence-Based Perspectives in ICT-Facilitated Education. Newyork.
Information Science Reference.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya.
Susanto. 2002. Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangannya.
Bandung: Linga Jaya.
Syarif, Izuddin . 2012. Pengaruh Penerapan Model Blended Learning terhadap
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SMKN 1 Paringin. Tesis, Program
Pascasarjana. Universitas Negeri Yogyakarta.
Tu'u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Prilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
DOI: https://doi.org/10.69835/vjp.v3i1.452
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEX BY: